Entah kapan tepatnya aku suka kamu, entah kapan tepatnya rasa nyaman itu ada, entah kapan tepatnya bersamamu menjadi hal yang selalu ku nanti-nantikan, dan entah kapan tepatnya perasaan memiliki itu singgah, entah kapan tepatnya perasaan takut kehilanganmu menghantuiku, entah kapan tepatnya rasa sayang ini meracuni hatiku, entah kapan tepatnya semua itu datang aku tak pernah tau.
Yang aku tahu jelas tepatnya
adalah aku menyukaimu bukan karena siapa kamu, apa yang kamu miliki, dari
kalangan mana, anak siapa, agamamu apa, dan sebagainya. Aku menyukaimu karena
kamu adalah kamu. Kamu yang selalu bersikap dan berbicara apa adanya, pendengar
yang baik, pengertian, penyabar, penyayang, memiliki wajah yang selalu terlihat
riang, tentunya kamu memiliki senyum yang manis, bukan senyuman penggoda atau
senyuman nakal. Ah entah bagaimana kamu bisa membuat senyuman setulus itu.
Bagaimana mungkin aku tidak
pernah merasa bosan sedikit pun saat bersamamu? Kamu itu yah, entah apa yang
kamu lakukan yang jelas saat bersamamu aku selalu merasa bahagia. Bukan, bukan
berarti kita tidak pernah bertengkar atau memiliki masalah, tetapi karena kita
tahu bagaimana harus menyikapinya. Aku senang sesulit apapun masalahku denganmu
kamu selalu tahu bagaimana cara mencairkan suasana, kamu tahu bagaimana cara
bersikap dan membuatku tenang kembali. Bukan, bukan berarti permasalahan yang
kita hadapi hanya masalah ringan-ringan saja, justru masalah yang kita hadapi
sangatlah serius dan berada di titik terjauh, yasudah jalani saja, kita bukan
Tuhan, kita hanya figure pemain yang memainkan sebuah drama, berharap scenario memiliki
akhir cerita yang bahagia. Apa? Terlalu muluk-muluk kah? Ku rasa tidak, semua
orang berhak bahkan harus berharap sesuatu yang baik.
Katanya, kalau perbedaan umurnya
hanya sedikit masih sama-sama egois, masih mau menang sendiri, tidak ada yang
mau mengalah dan lebih sering berseteru dibandingkan dengan perbedaannya
terpaut jauh. Ah nyatanya tidak, semua kembali ke kepriadian masing-masing. Memang
memiliki pemahaman dan pengertian yang baik terhadap karakter seseorang
sangatlah membantu untuk menjadikan hubungan yang selaras tanpa banyak cincong.
Pemakluman terhadap kebiasaan seseorang juga suatu sikap yang sangat tidak bisa
diabaikan kepentingannya. Dan banyak hal lagi yang kita miliki, sehingga saat
ini aku merasa aku dan kamu sudah saling melengkapi. Apa perlu ku jelaskan? Ah sudah
tidak usah, nanti orang lain iri.
Apa-apa yang telah kita lalui
sungguh sangat berarti dan bernilai bagiku. Mulai dari naik mobil sampai jalan
kaki dan naik angkot, dari makan di tempat mahal sampai makan di warteg atau
warung tenda pinggir jalan, dari jalan-jalan ke mall sampai ke emperan kaki
lima, dari hunting sepatu di Sportstationsampai ke Cibaduyut, dari hal-hal besar hingga hal-hal kecil, yang enak dan
yang tidak, sudah pernah kita rasakan dan aku senang di antara kita tidak ada
yang mengeluhkannya. Aku memang yang tidak suka banyk minta dan kamu yang memang
selalu merasa ingin menyenangkanku dan bingung karena merasa tidak pernah
memberikanku apapun. Kamu salah. Kamu sudah memberikanku banyak hal yang orang
lain belum tentu bisa melakukannya. Kamu bilang kamu bukan orang yang romantis,
tapi buatku hal-hal kecil yang kamu lakukan sudah cukup membuatku bahagia.Iya, memilikimu saja adalah suatu kebahagiaan.
Aku bersyukur saat ini Tuhan
memeberiku sosok yang menghargaiku, menyayangiku sepenuh hati, menjagaku,
memandangku tanpa membandingkanku dengan yang lain, mengerti akan bagaimana aku
dan bagaimana cara bersikap untuk menghadapi sosok sepertiku, berkomentar tanpa
harus merendahkanku, menerima aku sebagai aku, dan selalu merasa beruntung
memilikiku.
Apapun pandangan orang lain
terhadap hubungan ini, dan apapun pandangan kita terhadap apa yang saat ini
kita jalani. Pertentangan menjadi hal nomor satu yang sering kita hadapi, entah
bagaimanapun nantinya yang jelas aku saat ini beruntung memiliki kamu.
Bagaimana pun kedepannya yang
jelas kita percaya Tuhan punya rencana yang paling baik untuk kita berdua
kedepannya. Jangan takut akan rasa sakit yang membayang-banyangi masa depan
kita. Tuhan tidak sejahat itu. Walau suatu hari aku diambil dari kamu, kamu
akan mendapatkan satu yang lebih baik dariku dan akan mengobati luka-luka yang
ada. Dan kita juga tidak akan tahu bahwa bisa saja kita memang tidak perlu
dipisahkan, biarkan mengalir akhir dari cerita ini. Manusia hanya bisa berkomentar
dan menasehati, tak apa kita harus dengarkan, mungkin itu memang baik buat
kita, selebihnya serahkan kepada-Nya.
Harusnya dari dulu aku
menemukanmu, tapi cerita hidup ini memang susah ditebak dan memiliki timing yang tak pernah terduga. Tak apa.
Yang jelas sekarang aku sudah bersamamu. Terima kasih sudah selalu ada dan
membuatku bahagia :)